JAKARTA - Direktur Utama Perum Jasa Tirta II memberikan pupuk organik sebanyak 1095 karung dengan berat 10 kg per karung kepada Kementerian PUPR pada acara Pencanangan Hari Air Dunia XXVII Tahun 2019 di Lapangan Utama Kampus  PUPR, Jumat 22 Maret 2019. Pupuk tersebut rencananya akan  digunakan oleh 34 Balai Besar Wilayah Sungai, 10 perusahaan, 10 tokoh masyarakat, dan 15 sekolah.

Pupuk tersebut merupakan hasil dari kegiatan konservasi  Energi Baru Terbarukan (EBT) Biogas PJT II di Kampung Padamukti, Pangalengan, Jawa Barat. Perum Jasa Tirta II bekerjasama dengan Rumah Energi membangun 35 unit reaktor biogas untuk para peternak. Proyek kerja sama ini bertujuan untuk mengatasi pencemaran kotoran ternak di Sungai Cisangkuy sebagai salah satu anak Sungai Citarum melalui aplikasi biogas untuk pengelolaan limbah.

Selain untuk mengurangi pencemaran, program biogas juga didorong untuk dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi para peternak.  Peternak mendapatkan manfaat dan keuntungan dari keberadaan biogas untuk akses energi yang digunakan sebagai bahan bakar masak dan penerangan.

Tidak hanya itu, para pengguna biogas juga didorong untuk dapat memanfaatkan ampas biogas sebagai pupuk organik yang dapat digunakan sendiri untuk pertanian atau menjadi pemberdayaan ekonomi masyarakat.  Melalui bio-slurry (ampas biogas), pencemaran limbah kotoran hewan berkurang sebesar 81 % untuk penggunaan serapan biogas (30%), pupuk organik (32%), dan budidaya cacing (19%). S

Perum Jasa Tirta II juga memiliki program konservasi penataan Keramba Jaring Apung, Penataan Sungai Mati dan Perikanan Tangkap Berbasis Budidaya (Culture Based Fisheries). Sebagai BUMN pengelola sumber daya air, PJT II akan terus berupaya memelihara keberlangsungan aliran Sungai Citarum sebagai sumber utama Waduk Jatiluhur, baik dari aspek kuantitas maupun kualitasnya. Hal tersebut dilakukan agar sumber daya air dapat terjaga dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.