BATAM – Perum Jasa Tirta (PJT) II ikut serta dalam Seminar dan Pameran Nasional Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan 2018 yang diselenggarakan oelh  Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) yang bekerjasama dengan Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB) di Batam, Kepulauan Riau, pada Rabu – Jumat, 24-26 Oktober 2018.

Hadir dalam seminar tersebut, Direktur Utama Perum Jasa Tirta II Djoko Saputro, Direktur Operasi dan Pengembangan Antonius Aris Sudjatmiko, Sekretaris Perusahaan, Kepala Divisi PSDA&SDL, Kepala Divisi Umum & PKBL, GM Wilayah II dan Wilayah IV, serta Manajer Pemeliharaan SDL. Selain sebagai undangan, PJT II juga berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah dengan mengirimkan satu tim pemakalah yang berjudul “Inspeksi Tailrace Bendungan Ir. H. Djuanda. Tim pemakalah PJT II terdiri dari Dadan Hidayat, Udien Yulianto dan Zaenal Mustofa yang juga berkesempatan mempresentasikan makalah tersebut.

Tahun ini, Seminar Nasiional Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan 2018 mengusung tema “Inovasi Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan” mengangkat isu-isu inovasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan operasi pemeliharaan bendungan, peningkatan rehabilitasi, penghapusan fungsi dan adaptasi potensi bencana atas bendungan tersebut secara berkelanjutan. Seminar ini juga membahas bendungan-bendungan dengan karakteristik khusus, pembiayaan proyek bendungan serta penanganan kondisi ekstrim untuk keamanan bendungan.

Bendungan Ir. H. Djuanda yang merupakan bendungan terbesar di Indonesia menjadi sumber air irigasi, air baku, pengendalian banjir dan energi (PLTA), pariwisata berupaya memperhatikan keamanan bendungan, salah satunya dengan rutin melakukan inspeksi tailrace setiap tahun.

Perum Jasa Tirta II sebagai pengelola Bendungan Ir. H. Djuanda berupaya untuk terus berinovasi dalam pengelolaan sumber daya air dengan memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini dibuktikan dengan adanya sistem informasi sumber daya air yang dimiliki Perum Jasa Tirta II.

Dengan adanya seminar tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas, memacu serta mengembangkan inovasi para Ahli Bendungan dalam merencanakan dan membangun bendungan, mengantisipasi ancaman terhadap bendungan, seperti resiko gempa bumi, perubahan iklim ekstrim dan kejadian lainnya.