JATILUHUR – Tahun 2020, wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) memukul telak dunia usaha, termasuk para UMKM sehingga tidak bisa menjalankan usahanya secara maksimal. Hal tersebut membuat Jasa Tirta II tergerak untuk memberikan suntikan modal kepada para UMKM mitra binaan pada Rabu, 30 Desember 2020 di Hotel Harper, Purwakarta.

Total tambahan modal sebesar Rp 600 juta diberikan kepada 40 UMKM yang tergabung menjadi mitra binaan Jasa Tirta II. UMKM tersebut berasal dari Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang. Jasa Tirta II memberikan tambahan modal kepada para UMKM agar dapat terus menjalankan usahanya di masa adaptasi kebiasaan baru ini.

Direktur Keuangan dan SDM Jasa Tirta II Haris Zulkarnain bantuan ini merupakan langkah nyata Jasa Tirta II untuk membantu pemerintah memulihkan roda perekenomian dengan membantu pelaku UMKM untuk bertahan melalui Program Pembiayaan. Program Pembiayaan adalah sebuah program dimana para pelaku usaha UMKM atau pengusaha kecil mandiri digandeng menjadi mitra binaan dan diberikan bantuan berupa pinjaman lunak dan lainnya.

“Penyaluran tahap kedua tahun 2020 sebesar 600 juta kepada pelaku UMKM di sektor perdagangan, jasa, perikanan, peternakan dan industri. Besaran pinjaman dan kemampuan bayar disesuaikan dengan masing-masing jenis usaha sehingga tidak membebankan bagi pelaku usaha itu sendiri,” ujar Haris Zulkarnain.

Haris ingin para mitra binaanya juga terus berkembang, salah satunya dengan memberikan pelatihan untuk para mitra binaan. Dalam pelatihan ini, 22 mitra binaan dibekali ilmu pengetahuan mengenai manajemen usaha kecil untuk  dapat mengembangkan usahanya sehingga bisa lebih maju.

“Di era adaptasi kebiasaan baru ini, pelaku UMKM diberi bekal modal pinjaman dan pengetahuan untuk bisa mempertahankan usahanya, mengembalikan kredit dengan baik dan lancar sehingga bisa bergilir kembali kepada pelaku UMKM lain yang belum mendapat kesempatan. Ini juga sebagai bagian untuk memperkuat perekonomian rakyat sesuai keinginan Pemerintah,”kata Haris

Haris mengharapkan mitra binaan dapat mengikuti perkembangan zaman dalam menjalankan bisnisnya, apalagi di era adaptasi kebiasaan baru yang mengarah ke digitalisasi, sehingga dapat mengurangi penyebaran COVID-19.