Direktur Utama Jasa Tirta II, Imam Santoso didampingi Direktur Operasi dan Pemeliharaan, Anton Mardiyono, Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko, Indriani Widiastuti, Direktur Pengembangan Usaha, Dikdik Permadi Yoffana menerima kunjungan kerja spesifik Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia pada Rabu, (8/11/2023) di Istora Resto & Cafe Jatiluhur.  


Kunjungan Kerja Spesifik yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung ini bertujuan untuk meninjau ketersediaan air di cakupan wilayah kerja Jasa Tirta II dan kinerja korporasi. Imam Santoso menyampaikan sambutan positifnya kepada Anggota Komisi VI DPR RI yang berkenan untuk melakukan kunjungan kerja ke Jasa Tirta II.


Dalam kesempatan ini dipaparkan mengenai pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) yang dilakukan oleh Jasa Tirta II salah satunya mengenai Bendungan Ir. H. Djuanda. “Bendungan ini merupakan bendungan tipe urugan batu yang memiliki bulatan di tengah yang disebut pelimpah atau morning glory dan merupakan satu-satunya di dunia” ujar Imam Santoso dalam pemaparannya. Selanjutnya dijelaskan mengenai mitigasi musim kemarau 2023 yang dilakukan oleh Jasa Tirta II, berkolaborasi dengan stakeholder dan mitra kerja melaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC), efisiensi air irigasi dengan metode penggiliran, dan penyesuaian jadwal aktivitas tanam. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pasokan air sudah terjamin hingga akhir Desember tahun ini.


Dalam penutupan sesi tanya jawab, Martin Manurung menjelaskan bahwa air merupakan kedaulatan dan ketahanan negara. Manajemen air menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan untuk dapat menghindari masalah seperti kekeringan dan gagal panen. Jasa Tirta II mempunyai keahlian di bidang ini dan diharapkan bisa membantu persoalan terkait pengelolaan SDA.


Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi Bendungan Ir. H. Djuanda dan PLTA Ir. H. Djuanda yang juga berlokasi di waduk Jatiluhur. Waduk serbaguna ini juga menampung ketersediaan air untuk kebutuhan irigasi, air baku untuk air bersih masyarakat.