JAKARTA – Jasa Tirta II berhasil meraih capaian membanggakan dengan memperoleh dua penghargaan dalam Indonesia BusinessNews Awards 2019 (IBA 2019) yaitu The Best CEO in Environment and Water Management Industry 2019 dan The Best Innovation and Business Transformation in Environment and Water Management Industry 2019 yang diterima oleh Direktur Utama Jasa Tirta II U. Saefudin Noer pada 06 November 2019 bertempat di Gedung BPPT II, Jakarta.
Penghargaan The Best CEO diterima oleh Saefudin Noer karena berhasil menjadi akselerator nilai transformasi di Jasa Tirta II dalam kurun waktu 100 hari dengan program Quick-win di berbagai bidang yang berlangsung hingga 6 bulan pertama menjabat dan itu menjadi budaya terus menerus hingga saat ini. Hal tersebut sejalan dengan tema Indonesia BusinessNews Awards 2019, "Business Transformation For Excellence Performance " yang diselenggarakan Majalah BusinessNews Indonesia.
Saefudin Noer menyebut tugasnya di Jasa Tirta II merupakan patriot call karena perusahaan ini memberikan manfaat yang besar untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kedaulatan energi nasional. Pengabdian 52 Tahun Jasa Tirta II tercatat dalam berbagai bentuk, antara lain pengelolaan air dimana 90 persen air Waduk Ir. H. Djuanda digunakan untuk mengairi kawasan pertanian di Jawa Barat seluas lebih dari 240.000 hektar yang merupakan salah satu lumbung padi nasional. Dengan hasil panen rata-rata 5,5 ton perhektar dalam dua musim tanam dengan asumsi rata-rata produksi padi 3,1 juta ton pertahun.
Bila dimonetisasi, sumbangsih Jasa Tirta II untuk ketahanan pangan mencapai triliunan rupiah pertahun. Jasa Tirta II juga melaksanakan tugas strategis untuk memenuhi kebutuhan 80% air baku DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara dan air baku untuk kawasan Bekasi, Karawang, Subang, dan Purwakarta tercukupi 100%.
Menelisik manfaatnya yang besar untuk negeri ini, Saefudin Noer melihat Jasa Tirta II perlu meningkatkan kinerja perusahaan dengan mencanangkan transformasi di berbagai aspek. Transformasi dilakukannya dengan melihat sumber daya perusahaan serta potensi pengelolaan waduk, bendungan dan waduk, bendung dan saluran, sungai dan wilayah sungai. Dasar transformasi tentunya tidak lepas dari triple bottom line dan bagaimana korporasi yang ideal berjalan dengan konsep people, planet & profit.
“Fokus transformasi Jasa Tirta II mencakup people and corporate culture, proses bisnis, teknologi informasi dan komunikasi, area bisnis baru, dan optimalisasi aset serta dukungan regulasi sehingga sebagai BUMN Jasa Tirta II dapat berkontribusi lebih banyak bagi ketahanan pangan dan energi nasional,”ucap Saefudin Noer.
Menurutnya, potensi pengusahaan yang manageable, profesional, dan komersial, akan banyak menghasilkan tambahan pendapatan bagi perusahaan. Dengan transformasi ini, Jasa Tirta II ingin menjaga konservasi lingkungan, memitigasi kekeringan, manajemen banjir, mengurangi potensi konflik SDA, serta energi baru dan terbarukan sehingga lebih baik karena tidak hanya mementingkan air untuk PLTA yang bersifat komersial yang selama ini dikelola pihak lain, tapi jauh lebih penting lagi untuk menyuplai air bagi kebutuhan pengairan dan pangan.
“Itu hope kami. Kami memulainya dari situ. Orang menyebutnya cita-cita. Saya bilang masa depan. Transformasi kami dimulai dari masa depan. Hal ini penting momentumnya untuk memastikan bahwa benefit perusahaan ini terus dirasakan masyarakat selain profitnya” tegasnya.
Keberhasilan Jasa Tirta II dalam meraih penghargaan kategori The Best Innovation and Business Transformation in Environment and Water Management Industry 2019 tak lepas dari upayanya dalam berinovasi memelihara kebersihan sumber daya air di wilayah kerjanya.
Sepanjang Tahun 2019, Jasa Tirta II telah melaksanakan program konservasi dan optimalisasi pengelolaan air dengan embersihan sumber air mulai dari Situ Cisanti, pembersihan waduk, bendung dan saluran sepanjang Sungai Citarum, dan antisipasi kekeringan melalui proses pengaturan air untuk pertanian, industri, dan air minum.
“Dengan kerja keras Jasa Tirta II dalam kegiatan OP, kondisi Waduk Jatiluhur yang bersih bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan zonasi destinasi eco-tourism, wisata air, renovasi hotel, bungalow dan resto serta pelaksanaan event-event wisata, seperti The 1st Jatiluhur Stand Up Paddle & Kayak Festival, dayung dan perahu naga, dilanjutkan dengan event Jatiluhur Heroes Fun Run, dan The 1st Jatiluhur Jazz Festival,”kata Saefudin Noer ketika menjelaskan tentang salah satu inovasi dalam pengelolaan air dan lingkungan.
Jasa Tirta II juga berhasil mengharmoniskan multifungsi Waduk/Bendungan Ir. H. Djuanda Jatiluhur yang beroperasi lebih dari 52 tahun yang lalu, sebagai PLTA pertama yg menyuplai listrik untuk menunjang ketahanan energi, ketahanan bencana dan fungsi pengairan untuk pertanian dan ketahanan pangan. Berdasarkan pengalaman itu, salah satu bagian dari inovasi yang dilakukan adalah pengajuan konsep One River One Management (OROM) guna optimalisasi pengusahaan SDA untuk terus berkontribusi bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Konsep OROM akan lebih optimal jika Jasa Tirta II memperoleh dukungan regulasi terkait dengan optimalisasi aset dan harta milik negara (HMN), antara lain dengan adanya Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang dapat menarik investasi sebagai strategi pendanaan dalam menciptakan value creation di bidang pengusahaan dan pengelolaan SDA untuk mewujudkan keberlanjutan dan kemandirian pengelolaan SDA untuk ketahanan bangsa.
Dari sekitar 400-an perusahaan BUMN, BUMD, perusahaan swasta nasional dan instansi/lembaga pemerintah yang dijaring, Jasa Tirta II sebagai salah satu dari 36 perusahaan terpilih dan satu kantor kementerian (Kemenristek & BRIN) serta satu lembaga pemerintah (BPPT) untuk mendapatkan penghargaan IBA 2019.
Penghargaan-penghargaan yang diberikan dalam Indonesia Businessnews Award 2019 ini diharapkan dapat memotivasi lembaga pemerintahan, Kementerian dan BUMN untuk terus menjalankan semangat inovasi dan transformasi.