Gulma eceng gondok yang sering menutupi perairan waduk telah menjadi perhatian. Pertumbuhan eceng gondok secara masif di perairan Waduk Jatiluhur selama ini mengganggu operasional pengelolaan waduk dan lalulintas perairan.

 

Untuk mengatasi permasalahan gulma di Waduk Jatiluhur, Jasa Tirta II melakukan program Danau Bersih yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan nilai tambah ekonomi pada tanaman gulma tersebut.

 

Skema pemberdayaan masyarakat diawali dari padat karya tunai masyarakat sekitar Waduk Jatiluhur yang dikoordinir oleh Kompepar (Kelompok Penggerak Pariwisata). Anggotanya terdiri dari berbagai kelompok masyarakat diantaranya karang taruna, nelayan, petani dan pemuda atau masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk membersihkan eceng gondok dari waduk dan diberi upah Rp 2000 per kilogram eceng gondok.

 

Setelah eceng gondok telah diangkut, selanjutnya diserahkan ke masyarakat yang mau untuk menjadi pengrajin Eceng Gondok. Total masyarakat yang telah bergabung dalam program ini sebanyak 40 orang dengan rincian 20 orang dari Kecamatan Sukasari dan 20 orang dari Desa Jatimekar Kecamatan Jatiluhur.

 

Selanjutnya, Jasa Tirta II  membekali pelatihan untuk mengolah eceng gondok menjadi kerajinan kepada peserta yang dilaksanakan pada Rabu – Kamis 18 – 19 Mei 2022 di Istora Jatiluhur dan Ghra Vidya, Jatiluhur Valley & Resort.

 

Kepala Divisi Umum dan TJSL Jasa Tirta II Deri Damanhuri, dalam sambutannya mengatakan nantinya produk dari hasil kerajinan tangan eceng gondok ini akan dipamerkan di Galeri UMKM yang berada di depan Jatiluhur Water World, Kawasan Jatiluhur Valley & Resort dan akan diekspor.

 

Menggandeng Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Purwakarta, Jasa Tirta II menghadirkan narasumber Indra Darmawan dari Bandung. Indra Darwawan telah lama terlibat aktif dalam pemberdayaan masyarakat, beberapa komunitas yang telah ia dirikan adalah Bening Saguling Foundation, Nature School Tunas Inspiratif dan Master Waste Bank Bangkit Bersama. Beliau telah menerima penghargaan Kalpataru dari Presiden Republik Indonesia pada Tahun 2020.

 

Selama Pelatihan,  peserta akan diberikan pengetahuan secara teori dan praktek mengenai eceng gondok seperti   pemilihan batang eceng gondok yang baik, cara proses pengeringan/penjemuran, metode penganyaman eceng gondok kering.

 

Junasih, salah satu peserta pelatihan dari Desa Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur Kab. Purwakarta merasa bersyukur karena diikutsertakan pada Program Danau Bersih Dolar Teraih ini. Berkat pembekalan pelatihan pengolahan eceng gondok, ia dan teman-temannya siap untuk mulai mengolah gulma eceng gondok menjadi bahan kerajinan yang memiliki nilai ekonomi untuk membantu perekonomian keluarganya.  

 

Program Danau Bersih Dolar Teraih ini menciptakan ekosistem ekonomi untuk masyarakat di sekitar Waduk, yaitu tambahan penghasilan untuk pengangkatan eceng gondok kemudian dibuat kerajinan tangan yang produknya diminati oleh pasar. Keuntungan ganda diperoleh dari program tersebut. Danau menjadi bersih dari gulma, dan masyarakat mendapat keuntungan dari craft tersebut.