KABUPATEN BANDUNG– Jasa Tirta II
bersama Kementerian BUMN melalui Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan Kementerian BUMN, meresmikan Bantuan Pembangunan Biogas di Desa
Sukamanah, Margamukti, Warnasari dan Margamekar Kecamatan Pangalengan Kabupaten
Bandung pada Sabtu, 25 September 2021.
Hadir pada peresmian
tersebut Agus Suharyono (Asisten Deputi
Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN), Haris Zulkarnain
(Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko Jasa Tirta II), perwakilan PT.
Jasa Marga, PT. Dirgantara Indonesia, PT. Len Industri dan PT. Dahana.
Pembangunan biogas ini merupakan
upaya community empowerment sebagai
dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat dan konservasi sungai Citarum
untuk pencegahan pencemaran sungai dari kotoran hewan peternakan sapi yang
lokasinya sangat berdekatan dengan hulu sungai Citarum.
Pada kesempatan tersebut, Agus
Suharyono dari Kementerian BUMN menyatakan bahwa melalui program biogas ini,
beliau menyaksikan efek berjenjang dari kepedulian BUMN. Dari mengatasi
pencemaran air akibat kotoran sapi hingga hidupnya perekonomian masyarakat
seperti munculnya pengolahan biogas, peternakan cacing dan pupuk organik .
“Mudah-mudahan ini dapat memberikan motivasi
kepada BUMN lain untuk ikut serta dalam program-program seperti ini. Itulah
semangat TJSL BUMN, semangat kolaborasi,”ujarnya.
Sementara itu, Haris Zulkarnain,
mewakili PJT II mengungkapkan program TJSL ini, selain bertujuan mengurangi
limbah kotoran hewan yang berpotensi mencemari sungai, hadirnya produk bio
digester menjadi salah salah satu Energi Terbarukan yang menjadi lahan
perekonomian yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui nilai
tambah ekonomi peternak sapi perah.
“Melalui program biogas yang
menekankan community empowerment (pemberdayaan masyarakat) ini, kami berharap
masyarakat sejahtera, dan keberlanjutan program akan dapat berjalan dengan
sendirinya karena menguntungkan masyarakat,” ucap Haris Zulkarnain.
Sejak tahun 2017, Jasa Tirta II
telah melaksanakan program konservasi berbasis pemberdayaan masyarakat tersebut
melalui Bantuan Pembangunan Biogas di Kecamatan Pangalengan, yang merupakan
hulu DAS Citarum.
Dari hasil monitoring evaluasi
pemanfaatan biogas di lokasi tersebut, diperoleh data bahwa masyarakat pengguna
biogas tidak lagi membeli tabung elpiji. Sebelumnya, masyarakat sekitar
menggunakan elpiji (3kg) sejumlah 4 (empat) tabung per bulan, dengan harga
pertabung sebesar Rp25.000,-. Setelah
beralih menjadi pengguna biogas, setiap kepala keluarga dapat menghemat
penggunaaan elpiji sebesar Rp. 100.000,- setiap bulannya.
Manfaat lain yang diperoleh
masyarakat dari program ini tidak hanya penghematan elpiji. Penghasilan
masyarakat pun bertambah dari hasil budidaya cacing menambah penghasilan hingga Rp
1.000.000/bulan.